Semarang – Festival TIK tahun 2023 resmi dibuka pada Jumat (27/10) di Aula Kampus IV Universitas PGRI Semarang (UPGRIS), dengan mengangkat tema Manunggaling Kawula Digital.
Festival akbar tersebut akan berlangsung selama dua hari hingga Sabtu besok. Berbagai acara seperti seminar, workshop, serta gelaran wayang turut memeriahkan kegiatan festival.
Koordinator Literasi Digital Kementerian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia (Kominfo RI), Bambang Tri Santoso menyampaikan rekam jejak serta makna tema Festival TIK tahun 2023.
“Rekam jejak RTIK sudah cukup lama hadir di masyarakat, sejak 2012 hingga tahun 2023 ini. Festival TIK menjadi gelaran tahunan sebagai ajang apresiasi dan penghargaan bagi seluruh insan RTIK di Indonesia,” katanya.
Manunggaling Kawula Digital menjadi tema utama dalam gelaran Festival TIK di Semarang ini. Tema yang diangkat tersebut tak lepas dari apa yang menjadi hal identik atau ikon yang ada di daerah tersebut.
“Kita selalu mengangkat potensi daerah, dalam mengangkat tema dalam setiap festival TIK, sebagaimana hal identik di daerah tersebut kemudian dikaitkan dengan teknologi,” katanya.
Ia juga berpesan kepada seluruh insan RTIK agar terus bekerja sama dalam mengemban amanat dalam melaksanakan berbagai kegiatan yang diselenggarakan RTIK.
“Kemudian, saya ingin selalu berpesan kepada teman RTIK, mari terus bergandengan tangan, karena semua kegiatan RTIK hingga saat ini masih berdasarkan kebutuhan yg ada di kominfo dan masyarakat,” ungkapnya.
Sementara, Ketua Relawan TIK Indonesia, Fajar Eri Dianto menyampaikan pentingnya menguasai literasi digital dalam menghadapi tantangan ke depan. Terutama dalam empat pilar literasi digital.
Selain itu, peran RTIK pada tahun ini kian vital dalam mengamankan dan menyelamatkan masyarakat dari segala bentuk kekeliruan informasi, seperti hoaks menjelang pemilu tiba.
Maka, ia menekankan kepada seluruh RTIK di Indonesia agar mengetahui dan menjadi agen perubahan dalam peningkatan literasi digital yang tepat guna.
“Peran RTIK sangat penting di ruang digital untuk mengamankan dan menyelamatkan masyarakat saat ini, dan juga setiap leader harus tau kebutuhan di daerahnya untuk bisa mengimplementasikan 4 pilar literasi digital,” katanya.
Senada, Rektor UPGRIS, Dr. Sri Suciati M.Hum, menuturkan pentingnya literasi digital mengingat kesenjangan pengguna dan kecakapan digital masih terjadi gap yang cukup jauh.
“Maka, itulah pentingnya literasi digital, sehingga UPGRIS sangat berterima kasih karena dilibatkan dalam kegiatan yang luar biasa ini (Festival TIK),” ujarnya.
Ia pun menjelaskan, untuk mencapai kecakapan digital atau memahami literasi digital yang baik ada empat pilar penting yang harus diketahui masyarakat.
“Karena itu, kita akan sudah dianggap memiliki literasi yang baik, jika empat pilar juga sudah dipahami dengan baik, di antaranya digital skill, culture skill, digital ethic skill, dan safety digital skill,” paparnya.
Tambahnya, gelaran Festival TIK tahun 2023 di Semarang diharapkan mampu memberikan kontribusi dan manfaat untuk masyarakat.
“Mudah-mudahan kegiatan ini, sungguh memberikan manfaat kepada masyarakat, serta akan menarik kita semua memerangi hal negatif melalui dunia digital,” pungkasnya.