Melawan Hoaks untuk Pemilu Sehat

Sesi Seminar “Lawan Misinformasi untuk Pemilu Sehat” bersama Bawaslu Jabar, Relawan TIK Jabar, Jabar Saber Hoaks, dan Bijak Memilih.
Sesi Seminar “Lawan Misinformasi untuk Pemilu Sehat” bersama Bawaslu Jabar, Relawan TIK Jabar, Jabar Saber Hoaks, dan Bijak Memilih.

“Terdapat 153,7 juta pengguna media sosial berusia di atas 18 tahun di Indonesia. Kebutuhan untuk menjaga ruang digital menjadi sangat krusial. Maraknya hoaks berdampak signifikan pada proses demokrasi. Oleh karena itu proses fact checking dan literasi digital sangat penting untuk menjaga ini semua” Demikian disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi saat membuka kegiatan Seminar dan Workshop “Lawan Misinformasi untuk Pemilu Sehat” yang diselenggarakan di Gedung Sate, Bandung (16/11).

Kota Bandung merupakan kota terakhir dari rangkaian penyelenggaraan kegiatan ini, setelah sebelumnya sudah dilaksanakan di 7 kota lainnya, yaitu: Ternate, Manado, Jayapura, Kupang, Pekanbaru, Jakarta, dan Samarinda Lebih lanjut Ketua Badan Pengawas Pemiihan Umum (Bawaslu), Rahmat Bagja, mengungkapkan pentingnya menjaga pesta demokraasi ini tetap gembira, “Hoaks bisa menerpa siapa saja, tidak terkait dengan jenjang pendidikan. Penting peranan para penggiat literasi digital untuk mengedukasi masyarakat. Yuk kita jaga pemilu tetap gembira, walau berbeda pendapat masih bisa bercengkrama bersama untuk kebaikan demokrasi indonesia” ujarnya. Esther Samboh, Manager Kebijakan Publik WhatsApp Indonesia, menyatakan bahwa WhatsApp memiliki komitmen untuk terus mendukung literasi digital di Indonesia.

Bacaan Lainnya

“Kami harap rangkaian program melawan misinformasi yang sudah dijalankan di 7 kota dan diakhiri di Bandung bisa turut membantu pemerintah dan masyarakat untuk dapat menjalankan pemilu dengan sehat. WhatsApp dan ICT Watch terus bekerja untuk menjauhkan masyarakat dari misinformasi di momen Pemilu 2024 dan terus menjalankan program Kampanye Online Berteman Aman melalui akun Instagram @bertemanaman.” Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, DR. Hening Widiatmoko, M.A, menyambut baik kegiatan ini. “Mewakili Pemerintah Provinsi Jawa Barat, saya menyampaikan apresiasi kepada para pihak yang mendorong penyelenggaraan kegiatan ini,perlu gotong royong dari kita semua untuk penting untuk saling berbagi pengetahuan, strategi,
dan pendekatan yang dapat membantu kita bersama-sama mengatasi tantangan ini.”, tegasnya.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh ICT Watch dan WhatsApp Indonesia dengan dukungan Kementerian Kominfo, Bawaslu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, GNLD SIberkreasi dan Relawan TIK, dihadiri sekitar 100 orang perwakilan dari organisasi masyarakat, pemuda, agama dan juga perguruan tinggi di kota Bandung.

Hadir sebagai narasumber dalam Seminar, Zacky Muhammad Zam Zam dari Bawaslu Jawa Barat, Alfianto Yustinova (Jabar Saber Hoaks), Yosifebi Ramadani (Bijak Memilih), M. Murfajar Muharom (Relawan TIK Jabar) dengan moderator Ida Ayu Prasasti (ICT Watch), ditutup dengan workshop penggunaan beberapa alat untuk bisa menjaga data pribadi serta memverifikasi hoaks. Yosifebi mengungkapkan banyaknya orang muda makin tertarik terhadap pentingnya politik, tetapi isu politik sekarang masih belum banyak yang membahas secara mendalam isu genting seperti lingkungan, tenaga kerja, dan kesetaraan. “Itulah kenapa kami mengembangkan platform bijakmemilih.id untuk membantu pemilih muda mengerti isu-isu genting dengan mudah dan melihat track record partai politik dan kandidat dan mempertimbangkan pilihan mereka dengan bijak.“ lengkapnya.

Dalam penutup sambutannya Menkominfo Budi Arie mengajak semua peserta untuk menjadi agen informasi. ”Saya mohon kepada semua pengguna WhatsApp, tolong kendalikan jempolnya. Cek kebenaran informasi sebelum menyebarkannya, dan jadi agen informasi dengan mengklarifikasi hoaks yang ada.

Pos terkait