Relawan TIK, Jakarta : Sepuluh tahun lalu, Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) terbentuk melalui kegiatan Forum Komunikasi, Koordinasi, Kolaborasi dan Kerjasama Komunitas TIK (FK5T) pada 4 Juli 2011 di Bogor, Jawa Barat. Kegiatan ini diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang mewadahi seluruh komunitas TIK di Indonesia yang memiliki persamaan kepedulian terhadap program Literasi digital pada masyarakat.
Tujuan utama pembentukan Relawan TIK adalah untuk melakukan transformasi pemahaman TIK yang sehat bagi masyarakat guna mengentaskan kemiskinan dan kesenjangan digital sekaligus sebagai Pelaksana Percepatan Penciptaan masyarakat melek internet dengan target penetrasi Internet 50%. Hal ini sesuai dengan visi pemerintah untuk mewujudkan masyarakat informasi Indonesia 2015.
Kurun waktu 2011-2015, Relawan TIK berhasil mengawal pemerintah dalam menciptakan 50% Penetrasi Internet di Indonesia, menjaminkan 50% masyarakat Indonesia dapat menikmati internet. Giat Relawan TIK tidak hanya sampai di sana. Setelah masyarakat mulai menikmati internet, tugas selanjutnya adalah bagaimana mengawal masyarakat untuk dapat memanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Pada tahun 2016-2020, Relawan TIK bekerja sama dengan Kementerian Kominfo dan Internet Sehat melakukan edukasi Pemanfaatan Internet kepada masyarakat luas. Melalui program Incakap (Internet Cerdas, Kreatif, dan Produktif) dan Internet Sehat, Relawan TIK menjaminkan pemanfaatan internet yang aman, nyaman, dan bermanfaat bagi masyarakat Indonesia.
Dari tahun ke tahun, Relawan TIK terus terbentuk juga bertambah anggotanya di berbagai daerah di Indonesia. Di tahun 2021 ini, Relawan TIK siap melakukan Literasi Digital Secara Masif dan Masal kepada masyarakat Indonesia. Tema kegiatan literasi digital yang dilakukan, disesuaikan dengan cetusan pemerintah dalam Peta Literasi Digital Indonesia. Tema-tema tersebut antara lain Digital Skills, Digital Safety, Digital Ethics, dan Digital Culture.
Pada triwulan pertama 2021 melalui program RTIK Berkreasi, Relawan TIK berhasil menyelenggarakan 59 webinar di 49 kota dengan total 31204 sertifikat peserta. Setiap peserta yang mengikuti kegiatan literasi digital merupakan pengguna unik. Program literasi digital ini akan terus bergulir digaungkan oleh Relawan TIK di berbagai daerah sampai penghujung tahun 2021.
Hari Kebangkitan Nasional, Momentum Kebangkitan Digital Indonesia
Hari Kebangkitan Nasional tahun ini, menjadi momentum Kebangkitan Digital Indonesia yang diusung melalui Peluncuran Program Literasi Digital Nasional oleh Bapak Presiden Joko Widodo dengan tema Indonesia Makin Cakap Digital. Hal ini memperkuat apa yang telah Relawan TIK lakukan sejak dibentuk tahun 2011 sampai hari ini, mulai dari kegiatan Internet Sehat, Internet Cakap, juga 4 tema besar kegiatan literasi digital saat ini.
Relawan TIK tidak hanya fokus pada program literasi digital, hal lain yang dilakukan adalah menginisiasi lahirnya para penggerak literasi digital di berbagai daerah. Banyak ragam inisiasi Relawan TIK dalam kegiatan literasi digital Indonesia yang disesuaikan dengan tema dan kebutuhan lokal, juga mendukung kebutuhan nasional yang dicetuskan oleh berbagai stakeholder. Salah satunya adalah upaya penguatan ekonomi digital Indonesia.
Relawan TIK melakukan edukasi literasi ekonomi dengan mengupayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) naik kelas. Relawan TIK memperkenalkan berbagai metode percepatan melalui digitalisasi yang dapat memperkuat dan mempercerpat UMKM sehingga bisa mendukung peningkatan ekonomi Indonesia salahsatunya dengan pemanfaatan platform pembayaran digital Relawan TIK menggunakan aplikasi eRtik Pay sebagai issuer yang bekerja sama memanfaatkan lisensi Telkom dan telah mendapatkan ijin dari Bank Indonesia.
Selain itu Relawan TIK juga giat memasarkan QRIS sebagai platform merchandise arahan dari bank Indonesia melalui lisensi QREN. Seperti juga aplikasi ciptaan Relawan TIK sebagai aplikasi yang dimanfaatkan pelaku bisnis mulai dari memasarkan dagangannya, melakukan pembayaran digital, sampai juga memfasilitasi sistem pengiriman dengan memanfaatkan aplikasi Kururio.
Aplikasi Kururio menjadi solusi untuk bisa memfasilitasi digitalisasi UMKM yang dikhususkan di berbagai daerah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal) Indonesia, di mana di daerah tersebut belum tersedia penyelenggara-penyelenggara jasa sistem pembayaran.
RTIK Talent sebagai Local Champion Literasi Digital
Dalam gerakannya, Relawan TIK berhasil menciptakan talenta-talenta di daerah yang diwadahi melalui program RTIK Talent. Hari ini, Relawan TIK patut berbangga diri pasalnya, Momentum Hari Kebangkitan Nasional, Relawan TIK mengirimkan beberapa talentanya sebagai Local Champion dalam Peluncuran Program Literasi Digital Nasional oleh Bapak Presiden Republik Indonesia.
Local Champion literasi digital yang mewakili Relawan TIK antara lain:
1. Eko Prasetya, Relawan TIK asal Kendari, Sulawesi Tenggara dengan produknya Digital Kururio.
2. Andrika Permana, Relawan TIK asal Palembang, Sumatera Selatan.
3. Rian Oktavianto, Relawan TIK asal Gorontalo.
4. M. Sahril Salamena, Relawan TIK asal Ambon, Maluku.
5. Moch. Latif Faidah, Relawan TIK asal Bandung, Jawa Barat dengan produknya Pintu Bahasa, dan
6. Aldo Fandiliam Mooy, Relawan TIK asal Sorong, Papua.
Keenam RTIK Talent tersebut dipilih atas konsistensinya mengawal giat Literasi Digital di daerahnya masing-masing serta inovasi produk atau gerakan yang telah mereka buat.
Kiprah RTIK yang Diakui Dunia
Tak hanya berkiprah di dalam Negeri, dibawah kepemimpinan Fajar Eri Dianto, Relawan TIK juga berkiprah di luar negeri, buktinya dalam tiga tahun terakhir ini Relawan TIK selalu masuk kategori pada Kompetisi penghargaan bergengsi PBB untuk bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) atau the World Summit on the Information Society (WSIS).
Karya Relawan TIK yang muncul di kancah dunia dari tahun ke tahun antara lain:
2018: Relawan TIK Goes to School/ Regos (Relawan TIK Bogor) dan Pusat Pengembangan Informatika dan Desa/ Puspindes (Relawan TIK Pemalang)
2019: Data Bojonegoro (Relawan TIK Bojonegoro), Talskhow Literasi TIK (Relawan TIK Madiun)
2020: Talskhow Literasi TIK (Relawan TIK Madiun)
Tantangan Kesenjangan Digital
Kecepatan pemasangan infrastruktur TIK di Indonesia baik yang dilakukan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah perlu dibarengi dengan pemberdayaan Sumber Daya Manusianya. Semakin banyak yang mengakses internet, semakin besar pula tugas kita untuk mengawal masyarakat mampu memanfaatkannya.
Tantangan di Era Digital ini adalah bagaimana kita mampu bersama-sama mengawal masyarakat untuk melek literasi digital, berita bohong, perundungan, ujaran kebencian, etika berinternet, privasi, dan masih banyak soal lainnya yang dapat menjerumuskan masyarakat jika mereka acuh dan ceroboh saat mengakses internet. Tantangan lainnya juga yaitu bagaimana masyarakat mampu memanfaatkan teknologi dalam upaya peningkatan ekonomi digital Indonesia.
Untuk mengatasi kesenjangan digital ini, perlu adanya sinergi serta kolaborasi berbagai pihak baik komunitas, pemerintah, masyarakat, juga stakeholder lainnya. Kami, Relawan TIK Indonesia, mengajak siapapun masyarakat yang peduli akan giat literasi digital untuk bergabung bersama kami. Kami juga mengajak komunitas atau lembaga untuk bergabung bersama teman-teman penggerak lainnya di SiBerkreasi sebagai wadah Gerakan Nasional Literasi Digital.
Semoga dengan semakin banyaknya masyarakat, komunitas, atau lembaga yang ikut terlibat untuk edukasi literasi digital secara masif, masyarakat Indonesia akan Makin Cakap Digital.