Wujudkan SDM Unggul, Bersama Bonet RTIK Gagas Seminar UKK

Wujudkan SDM Unggul, Bersama Bonet RTIK Gagas Seminar UKK
Wujudkan SDM Unggul, Bersama Bonet RTIK Gagas Seminar UKK

Relawan TIK, Cirebon : Relawan TIK Indonesia bersama PT Bonet Utama menggelar seminar dan workshop terkait Penyelarasan Dunia Industri dan Kurikulum menuju Sekolah Pusat Keunggulan dan Sosialisasi Sertifikasi Kompetensi Keahlian yang bertempat di Lt. 2 Kampus STIT Buntet Pesantren, Astanajapura, Kabupaten Cirebon, Sabtu 26/02.

Acara ini dihadiri oleh 57 peserta dengan turut mengundang sebanyak 24 SMK Se-Kabupaten Cirebon, dan berkolaborasi dengan beberapa media partner, organisasi dan perusahaan diantaranya Zeo Tecnologi, RTIK Kabupaten Cirebon, Cirebonwebhost.com, Jawara Digital, Cirebon IT Solution, Teras Warga, Toto Link, APC,  PT GEIC Indonesia, IMOU, dan PT Restia Abadi.

Wujudkan SDM Unggul, Bersama Bonet RTIK Gagas Seminar UKK

SMK kejuruan teknologi informasi, seperti TKJ, Multimedia, Rekayasa Perangkat Lunak dan Bisnis Daring Pemasaran merupakan fundamental SDM di Indonesia sebelum memasuki jenjang berikutnya, seperti dunia kerja hingga akademisi, demikian ungkap Hani Purnawanti, Direktur Utama PT. Bonet

“Penting bagi kita semua, untuk dapat menyentuh dan mendampingi SMK agar kurikulum dapat terus sinkron dengan dunia industri,” kata Hani

Pemateri dan paparan seminar yang dihadirkan pun tidak main-main, diantaranya tentang “Update Perkembangan Teknologi Pendukung SMK PK” oleh Jahri Faidi selaku ketua MKKS Kab. Cirebon, kemudian “SDM SMK Menuju Pusat Keunggulan Berbasis DU/DI” oleh Praktisi Teknologi Pendidikan Michael Sunggiardi dan terakhir Bapak Ramadin Tarigan Kepala Sekolah SMK Taruna Bhakti Depok memaparkan materi terkait “Konsorsium SKK Bonet”. Paparan materi berjalan seru karena adanya diskusi antara pemateri dengan peserta yang mengajukan beberapa pertanyaan.

Menurut Rofahan, Ketua Relawan TIK Kabupaten Cirebon, pihaknya mendukung kegiatan tersebut, sebab, dalam Relawan TIK ada tanggungjawab moral terhadap ekosistem digital secara luas, termasuk dunia pendidikan.

“Ini juga membuka peluang kolaborasi yang lebih luas, melalui pendekatan komunitas, SMK juga bisa terlibat lebih jauh soal pemberdayaan di masyarakat,” tutup Rofahan.

Pos terkait